Puisi Rohingnya Tragedi Kemanusiaan
Salam puisina , berikut ini adalah puisi tragedi pengungsi ROHINGNYA . Setelah hampir satu tahun berita rohingnya tak lagi terbaca, men...
Salam puisina , berikut ini adalah puisi tragedi pengungsi ROHINGNYA . Setelah hampir satu tahun berita rohingnya tak lagi terbaca, mendadak di pertengan tahun 2015 ini , berita rohingnya memenuhi lembaran koran dan majalah serta tv dan radio . Banyak orang meneteskan air mata saat melihatnya . Bukan karena satu agama, satu negara tapi karena sama-sama manusia . Banyak orang kehabisan akal bagaimana bisa terjadi , orang hidup tak punya negara . jangan tak punya negara , tak punya tempat tinggal saja susahnya minta ampun . Bisa kita tengok gelandangan di pinggir jalan .
Melihat siaran tv tentang pengungsi rohingnya cukup menguras air mata , saat mereka melambaikan tangan penuh harap untuk dapat pertolongan . Repot memang repot , sisi lain negara kita masih banyak gelandangan,kemiskinan dan lain sebagainya . Sisi lain ada manusia yang sangat butuh pertolongan. Mudah-mudahan puisi ini bisa menjadi sumber inspirasi , bagaimana mengatasi masalah ini amin....,
Muslim Rohingnya, Tragedi Tiada Henti
Tersungkur menatap hijau di mata...
Derai nestapa tak terbendung berlarian hiasi kecup...
Tersungging senyuman sembunyikan pilu..
Terbakar gejolak linang membelah kalbu..
Amboi dikau yang berlumuran merah..!
Tak kuasa tangan gapai rinai di wajahmu..
Tak kuasa hati memberangus amarah melihat kepedihanmu..
Sungguh tega mereka mencincang ragamu..
Sungguh tega mereka menyuntikkan racun di rahimmu..
Limaadza Yaa Rabb..!?
Kenapa aku hanya tersusun dari seongok daging tak berguna..?
Kenapa kau lemahkan kepal dikala mereka bertabur duka..?
Mengapa Yaa Rabb..!?
Mengapa tak kau susun aku seperti Sayyidina Ali..?
Astagfirullaah..!
Astagfirullaah..!
Astagfirullaah, ampuni hamba..!
Astagfirullaah..!
Astagfirullaah, ampuni hamba..!
Ketukan popor retakkan tulang..
Hunuskan belati membungkam bisu..
Betapa indah tubuhmu di balut busana..
Di mana aurat merajut merayu lensa..
Tontonkan kelakar unjuk kebengisan..
Tangismu melengking bak nyanyian pelipur lara..
Tragedi tiada henti..
Muslim rohingya diselimuti sepi..
Petaka tak kunjung jua bertepi..
Ketika rezim junta kuasai diri..
Demikian puisi rohingnya ini saya sampaikan , mudah-mudahan bermanfaat . Mungkin kita tidak bisa berbuat apa-apa , tapi ku yakin pejabat negara indonesia akan berbuat terbaik demi membantu kemanusiaan .Mungkin jamanya sudah benar-benar edan , jika ada hewan di lindungi kenapa manusia tidak di lindungi . Mari berdoa bersama atas nama kemanusiaan . Kita tak tau sejarah kedepan seperti apa , mudah-mudahan tragedi seperti ini tidaklah menimpa kita rakyat indonesia amin.....