Kamis, 28 Mei 2015

Puisi Korupsi Tidak Manusiawi

Puisi Korupsi Tidak Manusiawi

Negeri ini masih carut marut , karena pemimpinya banyak yang mawut . Sistem priyayi mendominasi seperti jaman raja-raja , kolonisasi meraj...

Puisi Korupsi Tidak Manusiawi
Negeri ini masih carut marut , karena pemimpinya banyak yang mawut . Sistem priyayi mendominasi seperti jaman raja-raja , kolonisasi merajalela, yang miskin teraniaya dan yang kaya berjaya , persis seperti hukum rimba. Perjuangan masih panjang , mulut rakyat masih terbungkam , tak ada tempat mengadu tak ada tempat berlindung , yang bertanggung jawab takut sama atasan , kebenaran hanya sebatas angan-angan .

Jangan diam , terus lanjutkan perjuangan ...
Kesejahteraan masih belum merata , padahal sudah lama kita merdeka .
Elit elit pada main sandiwara politik , sok tawuran biar di sangka berjuang
Rakyat terbius tepuk tangan kegirangan , padahal isi dapur kosong melompong

Gembar gembor masalah pendidikan , di bawah tekanan lowongan kerja harus bergelar
Bayaranya mahal, uang gedung,uang buku, uang ini dan itu
Tapi sayang, di saat rakyat menyiapkan segala tuntutan...
Ijazah palsu berseliweran , Sia-sia kepintaran, prestasi
Kalau Ujungnya , yang punya uang juga yang akan menang...

Tetanggaku kehilangan motor, lapor polisi
Di suruh bayar administrasi , padahal polisi sudah di gaji
Temanku sakit , datang ke dokter, suruh bayar obat mahal
Sewa kamar, sewa ini itu , di mana uang kesehatan untuk rakyat

Tetangga sebelah ingin punya rumah , selama ini hidupnya ngontrak
Bank pemberi pinjaman , ingin ada jaminan rumah dan tanah
Agar dia bisa memberi pinjaman...
Kalau sudah punya rumah dan tanah kenapa mikir hutang rumah .

Di mana kemanusiaan , yang dulu di elu elukan...
Di mana kesejahteraan yang selama ini di dengungkan ...
Ngomong selangit tentang keadilan, Karena cari simpatisan...
Cari kedudukan, cari perhatian kalau sudah dapat langsung lupakan....

Kemana rakyat berlindung....
Mereka bingung dan linglung....
Semua karena korupsi , pejabat tidak manusiawi
Hanya memikirkan perut sendiri

Comments
0 Comments
Breaking News
Loading...
Kirim Puisi
Press Esc to close
Copyright © 2013 Puisina.Com All Right Reserved